WOW KEREN !!! Nama Tokoh Indonesia Ini Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Belanda!


InfovideoFB - Kalau melihat nama pahlawan Indonesia menjadi nama jalan di negeri sendiri sih sudah biasa. Lalu bagaimana jika nama para tokoh Indonesia dijadikan sebagai nama jalan di negara lain?


Ternyata tidak hanya di negeri sendiri saja lho nama para tokoh Indonesia diabadikan sebagai nama jalan. Di Belanda, ada nama jalan yang berasal dari nama tokoh-tokoh Indonesia yang mempunyai andil besar di dalam perjuangan Indonesia atau berkontribusi di dalam hubungan Indonesia-Belanda, sehingga mereka dipandang oleh pemerintah Belanda.

Inilah tokoh asal Indonesia yang namanya diabadikan jadi nama jalan di Belanda:

1. Irawan Soejono


Tokoh yang satu ini merupakan seorang mahasiswa Indonesia yang saat itu diakui oleh Belanda sebagai pahlawan negara karena perjuangannya melawan Nazi Jerman di bawah pimpinan Hitler. Irawan Soejono dikenal dengan nama Henk van de Bevrijding pada kalangan pejuang-pejuang perlawanan Belanda. Pemerintah Belanda mengenang jasa-jasa Irawan dengan mengabadikan namanya sebagai salah satu ruas jalan yang ada di Kota Amsterdam, yakni Irawan Soejonostraat.

Perlu diketahui bahwa pada masa Perang Dunia II, Irawan Soejono merupakan salah satu anggota dari Perhimpunan Indonesia di Belanda. Irawan Soejono merupakan anak dari Adipati Ario Soejono, orang Indonesia pertama yang pernah menjabat sebagai menteri di dalam Kabinet Belanda. Irawan gugur karena ditembak sebagai pejuang yang melakukan perlawanan bawah tanah di Belanda saat melawan Jerman, pada Januari 1945 di Leiden, Belanda.

2. Sutan Syahrir


Tentu Anda tidak asing kan mendengar nama yang satu ini? Sutan Syahrir merupakan seorang politikus sekaligus perdana menteri pertama Indonesia. Sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia, ia pernah menuntut ilmu di Fakultas Hukum, Universitas Amsterdam. Namun kemudian pindah kuliah ke Leiden School of Indology. Pergaulannya sangat luas, terutama di kalangan cendekiawan maupun aktivis politik di Leiden. Sehingga namanya patut diabadikan sebagai nama jalan yang ada di Kota Leiden, yakni Sjahrirstraat, sebuah tempat dimana dirinya menimba ilmu di Belanda.

3. Munir


Di Indonesia, Munir dikenal sebagai aktivis HAM. Namanya diresmikan bersama dengan sejumlah tokoh HAM dunia lainnya, seperti Mother Theresa. Namun sebelumnya, nama beberapa tokoh HAM yang ada di dunia juga telah diabadikan sebagai nama ruas jalan di Den Haag, seperti Nelson Mandela dan Martin Luther King. Walikota Den Haag pun menempatkan nama Munirpad di salah satu sudut kotanya.

4. R. A Kartini


Nama yang satu ini juga sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia. Semasa sekolah pasti sering banget kan mendengar nama Ibu Kartini? R.A. Kartinistraat, Raden Adjeng Kartini atau yang sering disebut dengan nama Raden Ayu Kartini merupakan seorang tokoh wanita Jawa sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi pada masanya. Pantas saja jika Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pejuang hak perempuan, baik di Indonesia maupun di negeri Belanda.

Masyarakat yang ada di Belanda mengenal Kartini sebagai wanita pejuang hak perempuan yang berasal dari Jawa. Tidak heran apabila nama R.A Kartinistraat bisa ditemukan di Kota Utrech yang berada dikawasan hunian yang ditinggali oleh kalangan menengah. Namun selain di kota Utrech, nama Kartini juga terdapat di beberapa kota lainnya seperti Kota Venlo, Amsterdam, dan Haarlem.

5. Mohammed Hattastraat


Di Indonesia nama bapak proklamator Indonesia ini dikenang sebagai nama bandar udara. Namun di Belanda, nama Mohammad Hatta juga turut diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di kawasan Haarlem (Mohammed Hattastraat), Belanda. Bahkan nama Mohammed Hattastraat juga terpampang pada papan nama jalan yang berada di kawasan perumahan Zuiderpolder yang dibangun pada tahun 1987.

Ternyata pemberian nama ini telah ditetapkan oleh pejabat Walikota R.H Claudius. Alasannya karena Hatta merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang pernah menimba ilmu di Belanda. Kemudian ia juga merupakan seorang aktivis Indonesia.

Sumber Tulisan: Yukepo