InfovideoFB - Anda pernah mendengar manusia yang punya banyak karakter?
Belum lama ini beredar film Split, bercerita tentang seorang pria yang memerankan 24 karakter dalam satu tubuh.
Nah, ternyata di Indonesia juga ada seorang wanita yang memiliki 9 karakter berbeda, sebuah penyakit yang langka.
Seorang gadis bernama Anastasia Wella ini mengidap penyakit Dissociative Identity Disorder (DID).
Wartawan Grid.ID, Nailul Iffah, berhasil bertemu langsung dengan Wella, di Jakarta.
Dissociative Identity Disorder (DID) merupakan penyakit mental dengan gangguan kerusakan memori, kesadaran, identitas dan presepsi.
Ketika satu atau lebih fungsi tersebut terganggu, maka gejalanya dapat muncul dengan cara split karakter atau alterego yang mengaku sebagai host.
Wella mengidap penyakit DID sejak usia 9 tahun.
Dirinya sudah merasa aneh karena banyaknya kejanggalan yang ia alami.
"Aku ngerasa tidur tanggal 7 dan tiba-tiba aku bangun kok udah tanggal 11."
"Hal itu menurut aku, tapi kata ibu dari tanggal 7 sampai tanggal 11 aku tetap melakukan kegiatan seperti biasa."
"Tapi aku nggak ngerasa melakukannya, jadi pribadi lain yang mengambil alih," ucap Wella.
Bahkan, dirinya pernah menggenggam cermin hingga tangannya bersimbah darah.
Hal itu dilakukannya tanpa kesadaran sama sekali.
Penyakit aneh ini Wella alami akibat faktor traumatik saat usia 2 tahun hingga taman kanak-kanak.
Awalnya dari perlakuan kasar orang tua dan lingkungan sekolah.
Biasanya karakter ini akan muncul ketika Wella menghadapi masalah, merasa terancam atau berada dalam pilihan yang sulit.
Awalnya Wella hanya di diagnosa panic attact karena sering merasa cemas berlebihan.
Namun tingkahnya semakin aneh tak jarang bisa melukai dirinya.
Jika Wella sudah mulai panik, migran dan muncul rasa cemas, biasanya itu pertanda akan ada yang hadir dan menguasai dirinya secara tak terduga.
Wella memiliki 9 karakter dengan nama dan kepribadian yang berbeda.
Karakter itu adalah Wella sebagai host atau pribadi asli, Naura karakter temperamen, Paula seseorang yang ahli berhitung.
Lalu ada Saraswati karakter model dan penari, Atin sosok anak kecil, Andreas sosok pria yang suka melakukan kekerasan.
Ada pula karakter Ravelin sosok anak millenials, Ayu sosok yang pandai menulis sastra dan Bilqis sosok yang pintar baca Al-Quran.
Karena kepribadian yang berubah-ubah itu, Wella dianggap kesurupan.
Akhirnya Wella dibawa berobat ke seluruh pelosok agar penyakitnya hilang.
Dia sering gonta-ganti psikolog, hingga melakukan hypnoterapi.
Bahkan sampai mendatangi ahli syaraf, dokter jantung, internis, spesialis pembuluh darah.
Namun semua hasilnya nihil.
Hingga akhirnya pada tahun 2015 Wella bertemu dengan seorang psikiater bernama Ni Wayan Ani Purnamawati, yang menangani kasus Wella sampai saat ini.
"Masih mengalami split personality sampe saat ini, tapi tak terlalu sering."
"Saya kadang merasa malu dan minder, itulah yang membuat saya tidak memiliki teman," ucap Wella lirih.
Tapi Wella optimis split karakter bisa sembuh.
Setidaknya meminimalisir seringnya alterego hadir sebagai karakter utama.
Orang terdekat Wella termasuk pacarnya, sangat memotivasi Wella agar tidak terjebak dalam masa lalu yang membuatnya semakin terpuruk.
Sumber Tulisan: Tribun News