CIA dari Amerika Berusaha Menjatuhkan Presiden Soekarno Dengan Membuat Film Porrno Dengan Pemeran Mirip Soekarno


InfovideoFB - Dalam upaya menjatuhkan Presiden Soekarno, Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) membikin film porno. Rekayasa CIA ini didasarkan anggapan umum bahwa Soekarno suka main perempuan.

Dalam Potrait of a Cold Warrior, mantan agen CIA Joseph B. Smith mengungkapkan bahwa CIA berusaha menemukan pemeran film porrno yang mirip dengan Soekarno. “Los Angeles sebagai pemasok film-film porrno cocok dengan tujuan kami, kami pikir, karena mereka memiliki pemeran berkulit gelap ... yang mungkin dapat dibuat agar terlihat seperti Soekarno dengan sedikit sentuhan,” tulis Smith.

Ketika tak menemukannya, CIA memutuskan membuat masker wajah Soekarno. “Kami berencana mengirimkannya ke Los Angeles dan meminta polisi setempat membayar bintang film porrno untuk memakainya selama beradegan dewasa,” kata Smith.


Menurut Kenneth J. Conboy dan James Morrison dalam Feet to the Fire: CIA Covert Operations in Indonesia, 1957-1958, film porrno itu dikerjakan di studio Hollywood yang dioperasikan Bing Crosby dan saudaranya. Film ini dimaksudkan sebagai bahan bakar tuduhan bahwa Soekarno (diperankan pria Chicano) mempermalukan diri dengan meniduri agen Soviet (diperankan perempuan pirang Kaukasia) yang menyamar sebagai pramugari maskapai penerbangan.

“Proyek ini menghasilkan setidaknya beberapa foto, meski tampaknya tak pernah digunakan,” tulis William Blum dalam Killing Hope: US Military and CIA Interventions Since World War II.

Hal senada dikemukakan Oliver Stone dan P. Kuznick dalam The Untold History of United States: “... film ini, jika dibuat, tidak pernah benar-benar dirilis.”

Selain film itu, menurut Blum, film porrno lain yang diproduksi untuk CIA dibuat Robert Maheu, mantan agen FBI. “Film ini dibintangi seorang aktor yang mirip Soekarno,” tulis Blum. “Nasib akhir dari film, yang berjudul Happy Days, tak pernah dilaporkan.”

Menurut Michael Drosnin dalam Citizen Hughes, Maheu mendapatkan $500 per bulan dari CIA untuk pekerjaan-pekerjaan kotor. Salah satunya memproduksi film porrno yang dibintangi mirip Soekarno.

Namun, menurut Samuel Halpern, perwira senior di Divisi Timur Jauh, film itu justru menjadi bumerang karena di beberapa negara Dunia Ketiga, “mereka menyukai gagasan seorang pria berwarna berhubungan sekss dengan perempuan kulit putih,” tulis Conboy dan Morrison.

Sumber Tulisan: historia.id